Kami teringat dengan artikel papa yang mengutarakan bagaimana
mempersiapkan mental belajar bagi anak. Dan betapa tidak mudah melakukan hal mulia ini, karena jika anak tersebut terlalu aktif dalam berbagai hal dan terlihat diam ketika ia tertidur pulas. Arya bukan anak yang
hyperaktif, namun memang memiliki polah keseharian tidak kenal lelah.
Usianya pun masih sangat anak-anak, namun seperti beberapa cerita kami sebelumnya bahwa arya ini sudah memiliki keinginan belajar sejak dini. Hingga kami khawatir nanti ada yang mengira bahwa sekolahnya ada unsur paksaan dari kami sebagai orang tua. Kami sudah rem keinginan itu ketika ia minta sekolah dengan memasukkannya ke
playgroup setelah usia 3 tahun itupun termasuk kriteria cepat karena hanya dalam waktu singkat ia sudah TK.
Nah seminggu yang lalu arya mengikuti
ujian masuk SD di salah satu
Sekolah Dasar Swasta Tangerang, semangat belajarnya kadang naik kadang turun, hal seperti inilah yang menyebabkan orang tua manapun khawatir. Apalagi tekad aryaputra yang tidak ingin kembali ke TK karena sudah bosan dengan metode belajarnya dan keinginan lainnya karena ingin dekat dengan
papanya. Perjalanan jauh kami lakukan dari semarang ke jakarta,
mama dan
arya melakukan banyak diskusi memastikan kesiapan mental arya selama dalam perjalanan.
Berulang kali arya meyakinkan kami dengan kata-kata tegasnya aku bisa ma aku kan sudah besar dan yang pasti keberaniannya sudah tidak kami ragukan lagi. Disaat menanti jam test tiba, arya dan mbak putri malah bermain loncat sana kemari mencari semua hal yang disukainya. Kami senang karena dengan demikian ia sudah melatih diri untuk berkenalan melalui lingkungan sekolah. Waktu telah tiba.....
Arya dengan keberaniannya langsung salim dan meminta soal kepada petugas guru jaga yang ada. Kami menunggu diluar dan memperhatikan beberapa kali arya melakukan protes kepada sang guru. Setelah kami menunggu dalam waktu cukup lama sekitar 25 menit akhirnya arya keluar dengan ceria. Cukup kaget juga karena ia mampu menyelesaikan lebih cepat dari waktu yang ditentukan selama 30 menit dan lainnya pun masih dalam kondisi mengikuti test.
Kamipun bertanya beberapa hal apa yang diujikan oleh pihak sekolah, yaitu mewarnai, berhitung, menggaris, membaca dan tanya jawab. Hari ini tadi pengumuman hasil ujian dan alhamdulillah kami ucapkan, hasilnya Arya lulus ujian masuk SD dan ini menjadi kebanggaan bagi kami sekeluarga. Tapi seperti biasa arya dengan sikap dinginnya cuma bilang "aku tau aku lulus kok" hmm padahal papa memberikan kabar ini dengan cukup semangat. Terimakasih ya Alloh atas anugerah yang Kau berikan, selamat ya nak kau memang penyemangat hidup kami.
Rasa lelah saat pulang sekolah tidak dirasakan, yang penting bisa tidur mulai jam 12 siang, supaya nanti sore bisa bangun terus bantuin mama masak. Tapi sekarang mama tidak masak karena sering mual dan muntah. Arya kasihan sama mama, sehingga sering bertanya "mama kenapa" atau "mama makan donk kan muntah dari tadi".
