Gratis Iklan


2 Tahun Menikah

on 21 Juli 2005

Banyak kejadian yang ingin aku ungkapkan beberapa waktu kemarin, namun sayang tidak ada yang bisa diingat dengan baik. Yang pasti kuingat adalah bulan juli ini kami memperingati 2 tahun usia pernikahan dan memotong rambut arya hingga gundul.
Rasa sakit di dada ini ternyata memiliki efek samping menjadi mudah lupa, mungkin karena tekanan batin ya... Padahal meskipun tanpa perayaan khusus tapi moment romanticnya tidak bisa diungkapkan dengan uraian kata-kata. Dua tahun ini kami merasa masih menjadi keluarga yang harmonis, tanpa perselisihan dan memiliki sikap toleran yang tinggi.
Kami ingat waktu berikrar tidak ingin mengecewakan satu dengan yang lainnya, dan bercita-cita luhur mengikuti jejak Rasululloh SAW. Namun kami telah bersinggungan dengan situasi lingkungan yang mulai tidak menentu seperti sekarang. Banyaknya kegiatan asusila dipertontonkan maupun diperdengarkan, tingkat emosional yang tak terkendali dan buruan nafsu yang tinggi.
Inilah tantangan kami, 2 tahun adalah usia mulai melangkah lebih baik dan harus bisa lepas dari kendali orang lain. Upaya kami tentu tak akan sia-sia selama kami tulus melaksanakannya semata untuk Alloh SWT, meskipun mungkin salah satu dari kami berpulang esok hari.
Masih hangatnya hubungan kami berdua, hingga segala sesuatunya di desain dalam suasana pengatin baru. Kupersembahkan untuk istriku selingkar cincin jari manis tepat pukul 01.30 malam, kebetulan ia sedang demam akibat terik matahari di simpang lima. Pagi harinya istriku membiarkan aku tertidur sampai jam 9 siang, saat bangun dikecupnya keningku dan segelas susu anlene untuk kuminum.
Siang harinya kami jalan-jalan kembali ke kawasan simpanglima semarang, arya begitu gembira. Berteriak kesana-kemari melihat lampu didalam citraland mall, ah aku membayangkan kalo anakku sudah bisa berlari dan berbicara, apa yang akan dilakukannya!! Istriku sama sekali tidak meminta sesuatupun, akhirnya kami ke Toko Buku Gunung Agung di lantai 3. Arya, aku dan istri melihat koleksi yang bervariasi disana, berhubung arya mulai mengantuk segera kuambil sebuah buku SuSE 9.1 produksi DIAN RAKYAT.
Tenyatasetelah sampai rumah gantian arya demam tinggi, kami berdua merasa bersalah karena memang pancaroba seperti ini rawan penyakit. Dengan perasaan galau kutinggalkan arya karena aku harus berangkat ke yogya, keesokan harinya kabara dari istriku mulai sehat kembali.
Seminggu kemudian sesuai janjiku akan mencukur gundul rambut arya, sayang tidak ada dokumentasi kali ini karena CamDig kami dipinjem dedi iskak untuk keperluan pernikahan kakaknya.
Cerintanya pagi sekitar pukul 4.45 pagi arya minta jalan-jalan disekitar rumah, dengan mata ngantuk aku memaksakan diri berjalan hingga pukul 6 pagi. Arya pun mulai mengantuk kembali begitu pula aku, istriku membangunkanku mengingatkan kalau arya harus di cukur. Benar juga, dengan kantuk tak terkira sehelai setangkap kami memotong rambut arya yang sedang terlelap. Baru setengah jalan ternyata dia terbangun, langsung saja mandi sekalian cukur kali ini pun belum selesai.
Kerabat yang berkunjung selalu bilang kalo aku menyiksa arya dengan model cukur acak2an, padahal belum selesai. Saat makan siang aku beraksi dengan menggunakan silet dan air, hasilnya kepala arya mengkilap dan bersih dari rambut. Dan yang membuat tertawa adalah kebisaan arya menjelang tidur adalah melingkarkan jarinya di sela-sela rambut kepala bisa ditebak khan rasa aneh dikepala membuat ia menangis karena sesuatu yang hilang. Oh anakku, kapan kamu ke yogya lagi.....

Fisik ayah masih lemah nak tapi InsyaAlloh tetap kuat bercanda denganmu... Love you my son Love you my Wife

0 komentar: