Gratis Iklan


Kesadaran dan Harapan

on 13 April 2005

Penantian berjalan mengikuti arus kehidupan yang berlalu, kenyataan pahit mungkin akan kita lewati dibalik semua kesenangan yang telah kita dapat. Apakah kita akan sadar setelah itu, tentu hanya Alloh Yang Maha Tahu. Aku takut bahwa aku sekarang ini seperti orang jaman jahiliyah dahulu. Mengutamakan atau menuhankan kebendaan, secara sadar maupun tidak setelah beberapa waktu yang lalu senin 4-4-2005 aku jalan dari pakuningratan 24 ke kantor di jl mangkubumi 12a. Kurasakan ada yang hilang dalam kehidupanku, yah sebuah kendaraan bermotor. Hampir setiap saat aku mengeluh ini itu, aku takut Alloh murka dengan perilaku ini.
Begitu banyak yang diperlihatkan Alloh, kenyataan bahwa aku begitu mencintai kebendaan dan mulai lupa fitrahnya sebagai mahkluk Alloh. Rasa syukur ini mulai berkurang sehingga peringatan datang meluruskan jalan yang terlampau jauh dari kebenaran. Hikmah ini membuat aku merinding, mungkin juga sudah terlalu banyak hal menyimpang lain tanpa kusadari sebelumnya karena setan telah merasuk dalam tubuhku melalui makanan atau minuman sehari-hari naudzubillah himinndzalik.
Aku jadi teringat aku yang dulu, begitu suka jalan kaki dan tidak terlalu menghiraukan kekayaan duniawi. Sekarang dalam pikiranku semua diukur dengan uang, sujud ampunku pada-Mu ya Alloh SWT. Dulu setiap ada panggilan pengajian atau ulasan tentang al hadist begitu sigap kaki ini menuju mushola atau masjid namun sekarang terlalu sibuk dengan urusan bagaimana pekerjaanku segera selesai. Sedikit demi sedikit semua mulai terkikis karena egoisme mulai timbul, ini semua harus berubah mulai saat ini juga jika tidak aku akan terpuruk kedalam dosa yang semakin banyak.
Ya memang manusia paling banyak akan merasa bersalah jika dia ditimpa musibah, namun paling tidak aku akan membuat ini sebagai pelajaran berharga dan aku berusaha menghindar dari dosa yang kasat mata karena inilah yang berbahaya menumpuk tanpa kita menyadarinya.
Kuhaturkan terimakasih yang begitu tinggi kepada Mas Aris beserta kawan-kawannya yang telah menolongku dari peristiwa kecelakaan di depan Foomaco Banyumanik. Semoga Alloh membalas segala keikhlasan saudara dalam menolong saya, mengangkat motor saya yang tercebur di selokan dalam, mencuci bagian tubuh berpasir dan menyita waktu aktifitas hajatan saat itu. Kharisma biru sayang maafkan tuanmu terlalu sering membuatmu lelah karena dipacu diatas 110km/jam dan Istriku, Alloh kembali menyelamatkan suamimu menjadi kewajiban kita membalas kebaikan ini dengan semakin banyak bersyukur dan beribadah.

13april2005
Beberapa hari yang lalu tepatnya 09 april 2005 istriku genap berusia 23th namun kami tidak merayakan acara khusus mengingat sehari sebelumnya kami melakukan selamatan untuk ananda arya dan fisikku belum begitu sehat benar. Ada kejadian yang agak lucu karena aku menutup-nutupi luka ditubuh agar tidak diketahui oleh keluarga yang dari solo yaitu bapak dan ibu. Semua keluarga keluarga di semarang dengan kompak mengalihkan pembicaraan agar bapak ibu tidak sempat menanyakan perihal motor yang tidak kugunakan.
Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana, hingga mereka kembali ke solo tidak mencurigai hal yang kami tutupi. Semata aku lakukan ini karena tidak mau menjadi bahan pemikiran khawatir mereka. Biarlah mereka tenang dengan kegiatan yang mereka lakukan selama ini, Ya Alloh hamba hanya ingin mereka bahagia, tinggikanlah derajat mereka agar selalu merasa sejuk dalam lindunganMU Ya Alloh.
O ya, arya dalam acara midhak sithi dalam kondisi yang tidak fit karena sakit. Badannya panas lagi lesu, acara jadi menyenangkan karena senyum arya selalu menebar untuk menghilangkan rasa sakit yang dideritanya. Acara dimulai pada malam hari berupa doa yang di komandoi pak sarpani bersama tetangga sekitar. Kemudian tepat pukul 5.30 pagi bersama mbah mukinem bertindak sebagai dukun bayi mengadakan ritual adat dengan membacakan doa dan bancakkan. Kemudian arya didudukan pada dingklik (kursi kecil), didepannya tersedia bubur coklat, ikan ayam, taburan bunga uang koin dan beras ditambah sebuah pensil dan buku kosong. Setelah duduk arya dikurung dalam kurungan ayam berhias sebanyak tiga kali, kemudian menginjakkan kaki pada bubur coklat sebanyak tiga kali, diberi buku dan pensil untuk melihat reaksinya, disuruh memilih potongan ayam yang telah disediakan, terakhir disuguhi campuran beras uang koin dan bunga. Aku sendiri agak sedih juga karena kelihatan arya tidak bersemangat seperti biasanya. Istriku menghibur arya namun sayang dia sudah kelelahan sehabis melalui prosesi tersebut.
Doa kami untukmu nak semoga Alloh berkenan memberi kesehatan, keselamatan, kekuatan, kepandaian dan segala yang terbaik sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan Al Hadist.

Amiin

0 komentar: